Kawah Candradimuka, cukup menarik dan elok untuk dikaji secara mendalam. Terlebih jika dibenturkan dengan dunia kampus. Usut punya usut menurut Epik Mahabharata, Kawah Candradimuka adalah tempat para dewa menggodok Gatotkaca sampai jadi bak bertulang besi, berotot baja, dan kebal terhadap segala senjata, bahkan bisa terbang seperti pesawat. Mengacu dengan hal tersebut, rasionalnya memang mudah. Kampus yang hakikatnya sebagai ladang ilmu dan secara struktural menempati strata paling tinggi dalam jenjang pendidikan formal, mampu menempa orang yang masuk di dalamnya dan menggodok matang hingga lulusan yang dihasilkan bermutu dan berkualitas.
Pengqiyasan semacam ini memang wajar, kampus disandingkan dengan Kawah Candradimuka. Secara kultural pun kampus diagungkan. Bagaimana tidak, dengan konsep tridharma perguruan tinggi, yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, secara otomatis dapat membangun paradigma positif oleh masyarakat. Karena di dalam perwujudan tridharma perguruan tinggi tersebut, kampus wajib untuk melibatkan mahasiswa di dalamnya. Dalam hal pendidikan, mahasiswa wajib me ngikuti perkuliahan dan pembelajaran dengan jumlah mata kuliah dan beban sks yang tidak sedikit. Dalam hal penelitian, mahasiswa dapat belajar bagaimana mengkaji secara mendalam mengenai sebuah peristiwa dan dijadikannya sebagai tulisan karya ilmiah serta dipublikasikan sehingga dapat dinikmati oleh orang lain. Dan kemudian dalam hal pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa akan berlatih menerapkan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang inovatif dan kreatif kepada masyarakat dan lingkungan.
IAI Al-Fatimah Bojonegoro memiliki misi yang mulia, salah satunya yaitu menciptakan lulusan yang berkompeten, memiliki etos kerja tinggi, berwawasan luas, mempunyai jiwa leadership, berkepribadian baik berlandaskan ajaran Islam, keilmuan dan keahlian. Kampus ini ditujukan untuk generasi muda yang ingin menjadikan dirinya agen perubahan di masyarakat melalui potensi dirinya masing-masing. Kampus ini juga mengajak kepada stakeholder dan pemangku kepentingan lain untuk memberikan potensi terbaiknya dalam memajukan keilmuan dengan sumber daya yang dimiliki.
IAI Al-Fatimah Bojonegoro juga menjadi Kawah Candradimuka melalui penguatan tridharma perguruan tinggi bagi penduduknya untuk saling bertukar pikiran serta memiliki inovasi dan kreatifitas yang tinggi, karena seyogyanya pendidikan harus diletakkan sebagai jangkar kehidupan untuk membangun sebuah peradaban. Dalam mencetak lulusan yang bermutu dan berkualitas, setiap hari mahasiswa disibukkan dengan kegiatan perkuliahan yang bersifat langsung berhadapan dengan masalah riel. Menjadikan perkuliahan wadah diskusi dan mempertajam visi kemanusiaan. Mahasiswa juga di dorong kompetitif tidak hanya di kampus namun juga di jangkauan regional, wilayah, nasional dan bahkan internasional. Mahasiswa terus diberi akses dan fasilitas untuk menjangkaunya, inkubasi ide, inovasi dan interpersonal di galakkan sejak dini melalui penguatan tridharma perguruan tinggi tersebut. Sehingga dalam menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045, lulusan IAI Al-Fatimah memiliki kemandirian, tangguh, inklusif serta mampu berkolaborasi antara generasi muda dan berdaya saing global.
Oleh: Abdul Khamid, M.Pd.
Rektor IAI Al-Fatimah Bojonegoro