Oleh: Abdul Khamid, M.Pd.
Rektor IAI Al-Fatimah Bojonegoro.
Sering kita mendengar perkataan seseorang..
Buat apa kuliah, kalau ujung-ujungnya nikah dan ikut suami juga.
Aku nikah sama siapa, kamu nikah sama siapa. Kan gitu?
Buat apa kuliah, kalau ujung-ujungnya jualan online juga.
Cara jualanku gimana, cara jualanmu gimana. Kan gitu?
Buat apa kuliah, kalau ujung-ujungnya ngurus anak juga.
Attitude anakku gimana, attitude anakmu gimana. Kan gitu?
Buat apa kuliah, kalau ujung-ujungnya ke dapur juga.
Jadi, kamu masaknya di loteng?
Begitu juga ketika seorang laki-laki bertanya kepada seorang perempuan tentang pendidikan: “Kenapa kamu sangat berambisi berpendidikan tinggi?”. Perlu diingat gaez, wanita berpendidikan tinggi bukan untuk menyaingi laki-laki tetapi untuk membangun generasi. Hasil riset menyebutkan bahwa kecerdasan anak diwariskan dari gen ibunya. Sehingga perempuan pun memerlukan ilmu yang tidak sederhana untuk mendidik manusia berikutnya. Itulah kenapa perempuan perlu terdidik karena ia akan menjadi sekolah pertama bagi manusia berikutnya. Ingat! Pendidikan anak bukan dimulai dari sejak dini, tetapi sejak kamu memilih pasangan:)
Pada dasarnya tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan. Kuliah memang tidak menjamin kita sukses, tetapi kuliah mampu menjadikan kita pribadi yang lebih merdeka dan bahagia. Lebih mudah menjalani hidup dan menyederhanakan berbagai permasalahan di dalamnya. Karena orang yang berpendidikan itu “berbeda”, baik dalam berkomunikasinya, pola pikirnya, cara kerjanya, cara menjalankan bisnisnya, menangani permasalahan, dan lain sebagainya. Kuliah bukan semata untuk bekerja, tetapi untuk bekal menjalani hidup. Seumur hidup. Ingat, tugas kita sekolah itu bukan untuk menjadi apa-apa. Tetapi membangun mindset dan memperbesar kemungkinan kita bisa hidup layak.
Oleh karena itu, gapai pendidikanmu setinggi langit. Artinya, jangan merasa cukup kemudian berhenti dan tidak melanjutkan kembali. Padahal kesempatan itu ada. Berjuanglah sehabis-habis perjuangan. Jangan malas. Jangan mundur sepanjang bertempur. Hidup yang pahit itu harus kau potong dengan tanganmu. Rakitlah kembali hidup yang lebih baik dengan pendidikan, karena tanpa pendidikan, cita-cita akan lebih sulit tergambar. Seseorang juga akan lebih sulit meraih kedewasaan. Sebab dengan pendidikan, pikiran akan menjadi lebih berkembang, terbuka, dan menerima keberagaman. Menjadi orang yang berpendidikan memang tidak mudah. Harus rela mengorbankan waktu dan tenaga. Tanpa tekad yang kuat, mungkin upaya menjadi orang yang berpendidikan tidak akan di dapat. Baik perempuan maupun laki-laki harus memperoleh pendidikan yang layak, pendidikan yang tinggi. Sebuah peradaban yang maju dan berkembang dapat dilihat karena memiliki SDM yang unggul. Dan untuk menciptakan SDM yang unggul tersebut, berawal dari sebuah proses belajar mengajar atau pendidikan.
Institut Agama Islam Al-Fatimah Bojonegoro sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi, memiliki peran penting di dalam membantu negara dan pemerintah untuk mencetak generasi yang unggul, yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas serta berakhlaqul karimah. Institut Agama Islam Al-Fatimah Bojonegoro memiliki tujuan untuk menggali dan memperdalam ilmu-ilmu keislaman dan ilmu pengetahuan secara konseptual dan teoritis ke dalam berbagai disiplin ilmu untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan kualitas sumber daya manusia masyarakat Indonesia. Kami mengajak kepada generasi milenial untuk melanjutkan pendidikan di Institut Agama Islam Al-Fatimah Bojonegoro. Ayo! Gapai masa depan terbaikmu bersama Institut Agama Islam Al-Fatimah Bojonegoro.