Kusempatkan di momen libur panjang kali ini untuk menengok megahnya Terowongan Silaturahmi yang menjadi simbol toleransi dan beragama di Indonesia. Sekalipun belum dapat melihat secara langsung terowongan tersebut karena belum di buka secara umum oleh Pemprov DKI Jakarta, namun telah nampak dari luar megahnya terowongan ini, terlihat dari desain arsitekturnya maupun keindahan taman yang siap memanjakan mata yang memandang.
Terowongan silaturahmi ini menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katredal di Jakarta Pusat. Terowongan ini di resmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada tanggal 12 Desember 2024 yang lalu. Ide pembangunan terowongan ini muncul ketika Presiden Joko Widodo meninjau renovasi Masjid Istiqlal pada tahun 2020, yang kemudian pada tahun 2021 pembangunan terowongan ini dimulai. Terowongan ini memiliki panjang 33.8 meter, tinggi 3 meter dan lebar 4.1 meter.
Terowongan ini dirancang untuk mempermudah akses pejalan kaki antara dua tempat ibadah yang paling ikonik di Jakarta. Terowongan ini dibangun juga dalam rangka memenuhi kebutuhan ruang parkir tanpa mengganggu arus lalu lintas. Sehingga jemaah Gereja Katredal dapat memarkirkan kendaraannya di area parkir Masjid Istiqlal, kemudian berjalan kaki menuju tempat ibadahnya melalui terowongan tersebut, begitu juga sebaliknya. Terowongan ini memiliki filosofi yaitu betapa pentingnya toleransi antar umat beragama yang menjadikan bangsa Indonesia ini memiliki ciri yang sangat unik, yaitu suatu bangsa yang penuh akan perbedaan, bangsa yang berbeda agama, suku, kelompok etnis, ras, bahasa maupun daerah tetapi bisa rukun dan bersatu.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa toleransi merupakan hasil yang diakibatkan oleh sikap moderat dalam beragama. Moderasi adalah proses, toleransi adalah hasilnya. Karena itu, moderasi beragama adalah bagian dari strategi bangsa Indonesia dalam merawat negara. Sejak awal para pendiri bangsa sudah berhasil mewariskan satu bentuk kesepakatan dalam berbangsa dan bernegara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang telah nyata berhasil menyatukan semua kelompok agama, etnis, dan budaya.
Termasuk di dalam pembangunan terowongan silaturahmi, merupakan bentuk upaya dan langkah strategis pemerintah dalam rangka menciptakan perdamaian dan kebersamaan antar umat beragama. Diharapkan hal ini bisa menjadi contoh oleh pemeluk agama lain atau tempat ibadah di luar daerah Jakarta, sehingga toleransi dan kerukunan antar umat beragama dapat terwujud dan tercapai.