Oleh: Abdul Khamid, M.Pd.
Rektor IAI Al-Fatimah Bojonegoro
Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa besar dalam sejarah Islam. Isra Miraj adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, lalu naik hingga ke Sidrotul Muntaha. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra Ayat 1 yang berbunyi:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
“Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidi Al-Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.
John Renerd dalam buku ”In the Footsteps of Muhammad: Understanding the Islamic Experience,”, mengatakan bahwa Isra Miraj adalah satu dari tiga perjalanan terpenting dalam sejarah hidup Rasulullah SAW, selain perjalanan hijrah dan Haji Wada. Isra Miraj, menurutnya, benar-benar merupakan perjalanan heroik dalam menempuh kesempurnaan dunia spiritual.
Namun, benarkah Isra Miraj ini terjadi di Bulan Rajab?
Ada beberapa golongan yang mengatakan bahwasanya yang mengatakan Isra Miraj terjadi di bulan Rajab itu “Tidak ada asalnya”. Ada yang mengatakan pula “Wallahu A’lam, Tidak ada yang tahu”. Lantas bagaimana kita mensikapinya? Dengan pendapat siapa kita akan berpegang? Benarkah Nabi SAW melaksanakan Isra Miraj di Bulan Rajab? Mari kita kupas secara tuntas fenomena tersebut.
Yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan Isra Miraj di Bulan Rajab yang pertama kali adalah Sayyidatuna Aisyah (Ummul Mukminin) Istri Rasulullah SAW. Di dalam kitab Al Bahrul Muhit (البحر المحيط) karya Imam Abu Hayyan dijelaskan
“وقالت عائشة بعام ونصف فى رجب”
“Berkata Sayyidatuna Aisyah pelaksanaan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yaitu terjadi satu tahun setengah sebelum hijrah, yaitu terjadi di Bulan Rajab”.
Pendapat ini kemudian di dukung oleh banyak Ulama’, seperti Al Allamah Al Quthb Al Qastallani, di dalam kitab Al Mawahibul Laduniyah (المواهب اللدنية), Juz 1 Halaman 274, dijelaskan bahwa:
وقيل: قبل الهجرة بسنة وخمسة اشهر
وقيل: كان فى رجب
“Pelaksanaan Isra Miraj ini terjadi 1 tahun lebih 5 bulan sebelum hijrah, dan itu terjadi pada Bulan Rajab”.
Hal ini juga disebutkan di dalam Kitab Tafsir Ruhul Bayan (تفسير روح البيان), karya Imam Ismail Haqqi Al-Burusawi, Juz 9 Halaman 229, dijelaskan bahwa:
وكان الأسراء ليلة السابع والعشرين من رجب
“Dan ada Isra Nabi SAW terjadi pada Malam 27 di Bulan Rajab”.
Begitu juga yang disebutkan di dalam Kitab Al-Bidayah Wa An-Nihayah (البداية والنهاية), karya Imam Al-Hafidz Ibnu Katsir, Juz 4 Halaman 270, dijelaskan bahwa:
ان الأسراء كان ليلة السابع والعشرين من رجب
“Sesungguhnya Isra Nabi SAW terjadi pada Malam 27 di Bulan Rajab”.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa menurut mayoritas pendapat Ulama Ahlusunah Wal Jamaah, sepakat bahwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW terjadi pada bulan Rajab tepatnya pada tanggal 27 Rajab, sebagaimana pendapat terdahulu yang disampaikan oleh Sayyidatuna Aisyah (Istri Rasulullah SAW). انتهى.