Senin, 8 Juli 2024. Bidang Akademik menyelenggarakan Kuliah Praktisi yang menjadi agenda terjadwal pada kalender akademik tahun pembelajaran 2023-2024. Kuliah Praktisi Semester Genap 2023-2024 dilaksanakan diakhir pembelajaran semester genap agar mahasiswa sebelum libur akhir semester mendapat penguatan materi pada mata kuliah Enterpreneurship dimana materinya telah diterima pada matakuliah Enterpreneurship di semester 2.
Kuliah praktisi bertajuk “Membangun Enterpreneurship Berbasis Kearifan Lokal sebagai Kompetensi Pendukung untuk Mengurangi Pengangguran Terdidik di Kabupaten Bojonegoro”, bertujuan untuk membangun mental enterpreneur bagi mahasiswa IAI Al-Fatimah Bojonegoro. Selain itu kuliah praktisi ini bertujuan untuk:
- Menambah ilmu dan wawasan bagi mahasiswa IAI Al-Fatimah Bojonegoro,
- Memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih dinamis,
- Meningkatkan kompetensi Mahasiswa sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,
- Membangun kerjasama dengan Praktisi yang memiliki bidang usaha guna tempat praktek lapangan bagi mahasiswa IAI untuk pembelajaran praktis didunia kerja.
Kuliah Praktisi adalah bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), program yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja. Kuliah praktisi yang dilaksanakan oleh bidang akademik, menjadi salah satu langkah konkret IAI Al-Fatimah Bojonegoro dalam mendukung program MBKM agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja dan mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen IAI Al-Fatimah agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam. Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas yaitu mata kuliah enterprenuership yang telah ada pada struktur kurikulum pada beberapa prodi dari beberapa fakultas di IAI Al-Fatimah.
Kuliah Praktisi dimulai pukul 09.00 wib oleh Dian Krisnawati S.TP selaku pengusaha sekaligus inovator bidang pangan. Dian Krisnawati, S.TP adalah lulusan Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) yang kini menjabat sebagai Direktur PT Futuristic Global Food, Direktur CV Indo Jaya Nusantara, Direktur PT Josan Multi Pangan, Founder Tetanen, Founder Diankresna Foundation, serta eksportir pangan dan perikanan laut ke lebih dari 10 negara di dunia.
Ibu Dian Kresnawati juga dikenal sebagai warga Bojonegoro yang sukses memperkenalkan produk lokal ke kancah internasional, dalam kuliah praktisi beliau berbagi kisah inspiratif mengenai awal mula perjalanan bisnisnya hingga sekarang mampu mengekspor produk local ke 10 negara dunia. Salah satu produk andalan sebagai awal karirnya adalah es krim batik khas Bojonegoro dan nata de banana skin. Dalam sesi tersebut, beliau menekankan bahwa kunci utama memulai usaha adalah kemauan yang kuat. “Entrepreneurship harus dimulai dari kemauan yang diwujudkan,” ujar beliau.
Dalam pemaparannya, Ibu Dian Kresnawati menekankan lima kunci utama dalam memulai berwirausaha, yaitu :
- Dimulai dengan kemauan, karena kemauan yang kuat menjadi pondasi awal bagi seorang entrepreneur. Tanpa kemauan, langkah untuk memulai usaha tidak akan pernah terjadi.
- Manfaatkan apa yang dimiliki dan yang tersedia di lingkungan sekitar, karena Potensi lokal bisa menjadi peluang besar jika dikelola dengan baik.
- Jaringan sosial (channel), karena jaringan sosial merupakan aset penting dalam berwirausaha. Membangun hubungan yang baik dengan konsumen dan mitra usaha akan mendukung kelangsungan usaha.
- Meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan inovatif, karena kreativitas dan inovasi adalah kunci untuk mampu bersaing dalam dunia usaha yang sifatnya dinamis.
- Selalu mencari ide baru dan mewujudkannya. Seorang entrepreneur harus selalu mencari dan merealisasikan ide-ide baru karena entrepreneurship adalah tentang praktek nyata.
Beliau juga menyoroti bahwa setiap usaha pasti menghadapi tantangan. Beliau juga menyampaikan bahwa cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menanamkan sikap pantang menyerah dan selalu berusaha untuk belajar serta memperbaiki performa kita. Selain itu, beliau juga menekankan bahwa komitmen yang kuat menjadi salah satu kunci untuk menghadapi tantangan. Sebab komitmen yang kuat akan membangun jaringan sosial yang terpercaya, baik antara seller, buyer, maupun mitra usaha lainnya.
Acara yang berlangsung hingga pukul 11.30 ini berjalan dengan sukses dan penuh antusiasme. Mahasiswa IAI Al-Fatimah Bojonegoro sangat antusias mengikuti setiap sesi, mulai dari pemaparan materi hingga sesi tanya jawab. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan menunjukkan minat dan semangat mahasiswa dalam memahami lebih dalam mengenai entrepreneurship berbasis kearifan lokal.
Kuliah praktisi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa, terutama dalam membentuk mindset entrepreneurial yang kreatif dan inovatif. Selain itu, dengan memahami dan memanfaatkan potensi lokal, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan usaha yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar.
Melalui entrepreneurship berbasis kearifan lokal, tidak hanya pengangguran terdidik yang dapat dikurangi, tetapi juga potensi daerah dapat terus dikembangkan dan dikenal baik di tingkat nasional maupun internasional. IAI Al-Fatimah Bojonegoro berkomitmen untuk terus mendukung dan mengembangkan potensi mahasiswa agar mampu bersaing dan sukses dimasa depan.