Institut Agama Islam (IAI) Al-Fatimah merupakan kampus modern berbasis teknologi dan enterpreneur berlokasi di Sukorejo, Bojonegoro. Kampus ini memiliki tiga fakultas dengan lima program studi (prodi).
Diantaranya, Fakultas Tarbiyah dengan prodi Tadris IPA dan prodi Tadris IPS; Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan prodi manajemen keuangan syariah dan prodi manajemen keuangan mikro syariah; dan, Fakultas Dakwah dengan prodi Psikologi Islam.
Selain memiliki biaya pendaftaran dan pendidikan yang terjangkau, IAI Al-Fatimah juga menyediakan beberapa beasiswa. Diantaranya, beasiswa prestasi, tahfidzul Qur’an, dan beasiswa dhuafa.
Rektor IAI Al-Fatimah Abdul Khamid M.Pd mengatakan, untuk unit kegiatan mahasiswa (UKM), di IAI Al-Fatimah ada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS), dan penelitian. Kemudian dibidang lintas kesenian, ada seni tari, musik, dan hadroh. Untuk bidang olahraga, ada futsal, bulu tangkis, dan bola voly.
‘’Setiap mahasiswa dibebaskan untuk memilih salah satu UKM, sesuai dengan minat dan bakatnya,’’ ujarnya.
Dalam kegiatan belajar mengajarnya, IAI Al-Fatimah menerapkan kurikulum merdeka belajar kampus merdeka (MBKM). Selain itu, bekerja sama dengan dunia usaha dan industri. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan bekal kepada para mahasiswa untuk mandiri.
‘’Di IAI Al-Fatimah juga terdapat dua kelas, yakni kelas reguler dan kelas eksekutif khusus untuk para pekerja,’’ bebernya.
Abdul Khamid mengatakan, kampus kami memiliki dosen tetap untuk setiap prodi sebanyak lima. Sehingga total keseluruhan ada sekitar 25 dosen.
Dosen-dosen di kampus ini merupakan pengajar profesional dan berasal dari lulusan perguruan tinggi terkemuka. ‘’Selain itu, ber-homebase di IAI Al-Fatimah,’’ jelasnya.
Dia menambahkan, biaya pendidikan di IAI Al-Fatimah juga lebih terjangkau. Yakni, mulai dari Rp 300 ribu perbulan.
Sedangkan untuk biaya pendaftaran gelombang pertama hanya Rp 150 ribu dan gelombang kedua Rp 300 ribu. Di Januari 2023, untuk pertama kalinya IAI Al-Fatimah membuka pendaftaran mahasiswa baru.
‘’Berkat kerja keras kami, dalam waktu tiga minggu ini sudah sosialisasi ke 200 sekolah di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban. Kedepan kami juga akan menjajaki ke kabupaten lain di sekitar Bojonegoro,’’ ujarnya.