Isu kerawanan lingkungan atas bencana di wilayah Bojonegoro mendapat perhatian dari Pemda Bojonegoro, sehingga Pemda Bojonegoro melakukan perubahan rencana pembangunan jangka panjang menengah daerah (RPJMD) nya yang mengacu pada lima potensi bencana. Isu tersebut juga mendapat perhatian dari bentuk kepedulian SKK Migas dalam hal ini Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) terhadap ruang terbuka hijau (RTH) untuk melakukan penanaman pohon.
Di Tahun 2023 ini EMCL menggandeng mitra program Yayasan Sedulur Pena tepatnya tadi pagi, selasa, 12 Desember 2023 melaksanakan penanaman pohon bersama Program Penghijauan 2023, berlangsung di Kokobo Dander Forest Desa Dander tepatnya di sebelah Dander Waterpark, Bojonegoro.
Pada kesempatan ini rencana penanaman pohon bersama masyarakat sebanyak 6.700 pohon dengan tujuan mengkampanyekan kepedulian lingkungan dan gerakan penghijauan bersama masyarakat serta pemangku kepentingan.
IAI AL Fatimah yang baru berdiri setahun lalu melihat isu tersebut juga memberikan sambutan baik dalam peduli lingkungan dan penghijauan yang dilaksanakan yayasan sedulur pena bersama EMCL tersebut. Maka dengan tanggap menurunkan mahasiswanya yang tergabung dalam Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA) IAI AL Fatimah, dengan dipandu oleh Warek III M. Miftakhul Huda, S.Pd., M.Pd dan KABAG Kemahasiswaan dan kerjasama, Muhamad Mujib, ME. MAPALA IAI Al-Fatimah Bojonegoro yang juga baru berdiri memiliki program terhadap lingkungan, penghijauan akan terus melakukan kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan dan bencana, baik secara mandiri (Institut) maupun bekerjasama dengan pihak yang berkepentingan di lingkungan, penghijauan bahkan I bencana. Hal ini juga merupakan bakti masyarakat dari program Institut yang berlanjut pada kegiatan salah satu ekstra kuli kuler mahasiswa di unit kegiatan mahasiswa (UKM) MAPALA IAI AL-FATIMAH.
Penanaman pohon di wilayah Kokobo Dander Forest Desa Dander Bojonegoro, menjadi bakti masyarakat dalam menanggapi isu kerawanan baik itu tanah longsor, banjir maupun kekeringan. Karena wilayah Bojonegoro yang 40 % nya masih banyak lahan kosong yahg berakibat terhadap kurangnya daya serap air diwaiayah tersebut sehingga memiliki kerawanan kekeringan dan karena wilayah Bojonegoro juga dilalui Bengawan Solo menjadi langganan banjir di beberapa wilayah Bojonegoro.
Dengan kegiatan penanaman pohon ini diharapkan tersampaikannya gerakan peduli lingkungan dan penghijauan di tengah masyarakat juga terlaksananya strategi dan mekanisme tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gotong royong dalam merawat pohon di tengah masyarakat bahkan kepada mereka sebagai pemangku kepentingan. (mujib)