Pada hari Sabtu 23 Desember 2023, Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Institut Agama Islam (IAI) Al Fatimah Bojonegoro mengadakan perjalanan Alam bebas dalam bentuk Ekspedisi, Ekspedisi merupakan Program kegiatan MAPALA IAI yang di adakan dalam bentuk jelajah alam bebas di berbagai wilayah Indonesia. Salah satu Tujuan Ekspedisi Mapala IAI yaitu Banyuwangi. Mahasiswa yang tergabung dalam UKM Mapala yang megikuti kegiatan tersebut adalah Abdul Karim (MKS), Fatkhul Ulum (Psikologi) dan M. Ilham Aziz (Tadris IPA) dengan didampingi 1 dosen dari Manajemen Keuangan Syariah Azwar Cholili, S.Pd, SE., MM. Kegiatan ini bertujuan untuk meilhat dan mengeksplorasi keindahan alam serta mengetahui potensi wisata di kabupaten yang terletak di ujung paling timur pulau Jawa.
Menempuh jarak kurang lebih 350 KM mahasiswa berangkat dari terminal Rajekwesi Bojonegoro pada pukul 10.00 dan tiba di terminal Bungurasih Surabaya pada pukul 12.30. Perjalanan dilanjutkan kembali dan sampai di pemberhetian pertama yaitu makam Habib Ali Abdullah Al Hamid di Gunung Gumitir. Makam yang terletak di kaki gunung yang menjadi pemisah antara Kab. Jember dan Kab. Banyuwangi ini selalu ramai dikunjungi para peziarah, hal itu juga tampak dari banyaknya jamaah yang datang dan bermalam di area makam meskipun jam sudah menunjukan pukul 22.00 wib.
Tiba di tempat peristirahatan pada tengah malam, mahasiswa melanjutkan perjalananya pada hari kedua dengan tujuan Wana Wisata D’Jawatan Benculuk. Tempat ini merupakan hutan pohon Trembesi yang dikelola oleh Perum Perhutani Banyuwangi sejak jaman pendudukan Belanda. Terdapat lebih dari 800 pohon trembesi ukuran raksasa dan rata-rata sudah berusia 100-150 tahun. Tempat ini juga menjadi lokasi syuting beberapa film horor seperti Kafir, Jeritan Malam dan Bersekutu Dengan Setan.
Di hari ketiga mahasiswa melanjutkan perjalannya ke Geopark Ijen, yaitu sebuah gunung yang memiliki daya tarik wisata berupa pegunungan dengan pendakian yang indah, danau kawah yang hijau dan yang paling terkenal adalah fenomena blue fire atau api biru yang hanya ada 2 di dunia, yaitu di Islandia dan Indoensia. Dengan waktu pendakian sekitar 2 jam untuk sampai ke puncak, dan 40 menit untuk turun ke dasar kawah, mahasiswa disuguhkan pemandangan indah dari gumpalan asap belerang yang membumbung tinggi disertai nyala api biru yang tampak di dasar kawah.
Pengalaman ini menjadi pengalaman pertama bagi para Mahasiswa Pecinta Alam IAI Al Fatimah dalam mengeksplorasi potensi wisata di Banyuwangi. Dengan adanya kegiatan ini, selain belajar menghargai dan menjaga alam, para mahasiswa mampu sadar akan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia memiliki daya tarik yang mendunia. Harapannya, kegiatan eksplor Alam ini di harapkan mampu untuk memperbanyak pengalaman dan pengetahuan yang didapat oleh para mahasiswa selama menempuh pendidikannya di IAI Al Fatimah.